Pagi itu, suasana di halaman SD Santo Antonius 1 dipenuhi dengan campuran kegembiraan dan haru. Siswa-siswa kelas 6 berbaris rapi di lapangan, mengenakan seragam putih-putih berdasi mereka dengan bangga. Di depan mereka, dipenuhi oleh para guru dan kepala sekolah yang tersenyum hangat, siap untuk mengumumkan hasil ujian akhir mereka. Dalam keheningan yang terengah-engah, Bapak Roni dan Miss Elma mengambil mikrofon dan dengan suara yang penuh semangat, mereka mengumumkan nama-nama siswa yang telah lulus dengan sukses. Sorak sorai gemuruh dan tangis haru langsung mengisi udara.

Setelah pengumuman selesai, suasana pun berubah menjadi santai dan penuh keceriaan. Acara selanjutnya adalah tradisi unik yang selalu dinantikan setiap tahun: pembasuhan kaki siswa oleh para guru. Ini adalah momen di mana siswa kelas 6 berdiri berbaris, sementara para guru dengan hati-hati membawa ember-ember air yang telah dihiasi dengan air.

Bapak dan ibu guru memulai dengan menyiramkan air ke kaki siswa pertama yang berdiri di depannya. Tatapan penuh haru terpancar dari matanya saat dia melihat siswa-siswi yang telah dia ajar selama beberapa tahun terakhir ini. Dia memberikan ucapan selamat dan pesan-pesan terakhir tentang perjalanan kehidupan yang baru akan mereka mulai. Siswa-siswa lain mengikuti dengan penuh hormat, menerima air yang disiramkan dengan sopan dan penuh kehangatan dari para guru mereka. Setiap guru mengucapkan kata-kata semangat, memberikan nasihat, dan mendoakan kesuksesan bagi masa depan setiap siswa.

Saat prosesi pembasuhan kaki siswa berlangsung, diiringi dengan senyum, tawa, dan sedikit air mata, ruang itu dipenuhi dengan kehangatan keluarga besar sekolah. Ini bukan hanya akhir dari satu babak hidup, tetapi awal dari petualangan baru yang menanti mereka di jalan panjang yang disebut kehidupan.