Kurikulum

A.      Karakteristik Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar Santo Antonius I

 Sekolah Dasar Santo Antonius I sebagai sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD). Sebuah Yayasan yang bergerak dibidang Pendidikan di bawah asuhan dan naungan Konggregasi Imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Pater Dehon merupakan pendiri SCJ maka nilai-nilai yang dihidupi dalam pembentukan karakter di YPKLD menggunakan istilah KARAKTER DEHONIAN. Sesuai dengan nama yayasan dan nama sekolah yang digunakan, SD Santo Antonius I merupakan sekolah yang berbasis pada Agama Katolik. Namun pendidikan yang diterapkan di sekolah adalah pendidikan yang bersifat umum bukan hanya tentang pendidikan agama.

  Visi yang diemban oleh sekolah sejalan dengan visi yayasan yaitu mengembangkan kecerdasan, ketrampilan dan karakter. SD Santo Antonius I merupakan satuan pendidikan yang berada daerah yang strategis karena : 1) lokasi yang mudah dijangkau; 2) lokasi sekolah tidak langsung berada di pinggir jalan raya namun agak masuk sehingga keamanan bagi para siswa lebih terjaga, terhindar dari kebisingan lalu lintas; 3) dekat dengan rumah ibadah sehingga mudah berkoordinasi dalam penggunaan sarana ibadah maupun koordinasi dalam melaksanakan kegiatan dan pengembangan karakter siswa; 4) sarana dan prasarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai; 5) mulai tahun pelajaran 2023-2024 SD Santo Antonius menempati Gedung baru hasil dari renovasi Gedung yang lama; 7) pada gedung baru mempunyai sarana yang sudah sangat lengkap untuk kebutuhan pembelajaran seperti ruangan berpendingin udara, dan sarana pendukung lainnya;  8) di sekitar sekolah terdapat perkantoran pemerintah, antara lain Kantor Kelurahan, Puskesmas, Bank BRI, Gedung Olah Raga (GOR) Youth Center, gedung PFN; 9) sekolah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar lokasi sekolah dan aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat sehingga sangat mendukung proses pembelajaran.

   Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SD SANTO ANTONIUS I juga mempunyai beberapa kendala yaitu:

1.      Sarana lapangan yang belum memenuhi standar;

2.   Kondisi penghijauan lingkungan yang masih dalam pembenahan. Namun beberapa hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Dengan adanya beberapa hal yang belum memenuhi standar tersebut tidak mengurangi semangat dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Hal ini tidak menjadi kendala untuk tetap mempertahankan prestasi yang diperoleh baik itu akademik maupun non-akademik.

Masyarakat di SD SANTO ANTONIUS I sebagian besar adalah pegawai swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Input peserta didik SD Santo Antonius bersifat terbuka, tidak hanya dari daerah sekitar. Menjadi kekuatan adalah bahwa minat menyekolahkan putra-putrinya di SD Santo Antonius I bersifat secara turun temurun dan banyak yang merupakan alumni sekolah. Hal tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada pihak sekolah, maka menjadi tanggung jawab dan kewajiban sekolah untuk mempertahanakan dan meningkatkannya. 

Kegiatan di sekolah menekankan banyak hal berkaitan dengan ketrampilan dan pembentukan karakter pada siswa. Seperta pada awal bahwa semangat yang menjiwai pembentukan karakter di SD Santo Antonius I adalah semangat DEHONIAN sesuai dengan nama pendiri konggregasi dan yayasan yang menaungi SD Santo Antonius I. Semangat dan karakter Dehonian diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan dan pembinaan karakter dengan mendasarkan pada Love Compassion Readines Sacrifice  (LoCoReSa) . Semangat LOCORESA dimaksudkan untuk menggali potensi dalam pembentukan karakter peserta didik yang mempunyai rasa KASIH, rasa KEPEDULIAN, sikap KESIAPSEDIAAN dan rela BERKORBAN dalm kehidupan nyata sehari-hari sesuai dengan konteknya.  Karakter yang dibentuk tidak terlepas  1.       Sarana lapangan yang belum memenuhi standar;

2.  Kondisi penghijauan lingkungan yang masih dalam pembenahan. Namun beberapa hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Dengan adanya beberapa hal yang belum memenuhi standar tersebut tidak mengurangi semangat dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Hal ini tidak menjadi kendala untuk tetap mempertahankan prestasi yang diperoleh baik itu akademik maupun non-akademik.

Masyarakat di SD SANTO ANTONIUS I sebagian besar adalah pegawai swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Input peserta didik SD Santo Antonius bersifat terbuka, tidak hanya dari daerah sekitar. Menjadi kekuatan adalah bahwa minat menyekolahkan putra-putrinya di SD Santo Antonius I bersifat secara turun temurun dan banyak yang merupakan alumni sekolah. Hal tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada pihak sekolah, maka menjadi tanggung jawab dan kewajiban sekolah untuk mempertahanakan dan meningkatkannya. 

Kegiatan di sekolah menekankan banyak hal berkaitan dengan ketrampilan dan pembentukan karakter pada siswa. Seperta pada awal bahwa semangat yang menjiwai pembentukan karakter di SD Santo Antonius I adalah semangat DEHONIAN sesuai dengan nama pendiri konggregasi dan yayasan yang menaungi SD Santo Antonius I. Semangat dan karakter Dehonian diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan dan pembinaan karakter dengan mendasarkan pada Love Compassion Readines Sacrifice  (LoCoReSa) . Semangat LOCORESA dimaksudkan untuk menggali potensi dalam pembentukan karakter peserta didik yang mempunyai rasa KASIH, rasa KEPEDULIAN, sikap KESIAPSEDIAAN dan rela BERKORBAN dalm kehidupan nyata sehari-hari sesuai dengan konteknya.  Karakter yang dibentuk tidak terlepas darii nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa.

Peserta didik SD SANTO ANTONIUS I diharapkan mempunyai life skill yang berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Bertujuan mencetak generasi yang mampu berdaptasi dengan perkembangan zaman terutama dalam hal penguasaan media informasi secara benar. Selain media informasi siswa diharapkan dapat melaukan kretivitas dalam kreasi budaya, literasi dan numerasi. Siswa mampu menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SD SANTO ANTONIUS I yang berjumlah 20 Memiliki latar belakang pendidikan S1, linier dengan tugas yang dilaksanakan sebagai pendidik maupun tenaga kependidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu. Pendidik di SD SANTO ANTONIUS I selalu berupaya meningkat kompetnsi dan pengembangan diri atas inisiatif diri serta mendapat penugasan dari kepala sekolah, serta didesiminasikan didepan teman sejawat maupun teman guru dalam lingkup KKG gugus. Peserta didik SD SANTO ANTONIUS I diharapkan mempunyai life skill yang berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan. Bertujuan mencetak generasi yang mampu berdaptasi dengan perkembangan zaman terutama dalam hal penguasaan media informasi secara benar. Selain media informasi siswa diharapkan dapat melaukan kretivitas dalam kreasi budaya, literasi dan numerasi. Siswa mampu menghasilnya salah satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SD SANTO ANTONIUS I yang berjumlah 20 Memiliki latar belakang pendidikan S1, linier dengan tugas yang dilaksanakan sebagai pendidik maupun tenaga kependidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu. Pendidik di SD SANTO ANTONIUS I selalu berupaya meningkat kompetnsi dan pengembangan diri atas inisiatif diri serta mendapat penugasan dari kepala sekolah, serta didesiminasikan didepan teman sejawat maupun teman guru dalam lingkup KKG gugus.


B. Struktur Kurikulum

  Pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri serta kegiatan pengembangan karakter budaya bangsa, merupakan kegiatan integral dari merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 SD/MI menyatakan bahwa Struktur Kurikulum 2013 SD merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar. Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan;

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:

  1. Mata Pelajaran Wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan untuk kelas I, II, IV dan V adalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPAS, PJOK, Seni dan Budaya. 

    Untuk siswa kelas III dan VI mata pelajaran wajib adalah: Pendidikan Agama dan Budhi Pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBK dan PJOK.

  2. Mata Pelajaran Pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Mata pelajaran pilihan unuk siswa kelas I, II, IV dan V adalah bahasa Inggris sedangkan mata pelajaran pilihan untuk siswa kelas III dan VI tidak ada.

  3. Mata Pelajaran Daerah untuk  siswa kelas I s.d VI di DKI Jakarta adalah Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta.
  Struktur Kurikulum SD/Pengaturan Waktu Belajar. Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD Kelas I adalah 28, Kelas II adalah 30, Kelas IV dan  V adalah 35 jam pelajaran sedangkan kelas III adalah 36 dan Kelas VI adalah 38 jam setiap minggu. Jam belajar SD adalah 35 menit.