Sejarah SD Santo Antonius I

1.     Periode Particuliere Algemene Lagere School

    Keberadaan Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon yang kemudian dikenal sebagai YPKLD mempunyai sejarah panjang, yaitu sejak tahun 1946. Yayasan ini bermula dari keprihatinan Gereja Lokal terhadap kaum muda, terutama pasca kemerdekaan Negara RepubliK Indonesia, terjadi peralihan dari kondisi perjuangan melawan penjajah ke zaman kemerdekaan. Dalam kondisi negara yang masih sangat muda, banyak generasi muda yang tidak terdidik secara formal dan tingkat pengangguran yang tinggi. Situasi ini menggerakkan hati Pastor Kusters SJ yang saat itu baru saja ditugaskan sebagai Pastor di Paroki St. Antonius Padua Bidara Cina pada tahun 1946. Pastor Kusters SJ berinisiatif untuk mengumpulkan anak-anak remaja yang tidak berpendidikan di dua garasi mobil warisan tentara Jepang, tepat di halaman gereja st. Antonius. Anak-anak ini mendapat pembinaan terutama berkaitan pembinaan mental dan nilai-nilai keagamaan. Perkumpulan inilah yang kemudia menjadi cikal-bakal terbentuknya Particuliere Algemene Lagere School atau semacam sekolah dasar.

2.     Periode Perkumpulan Strada

    Lambat laun, animo anak-anak untuk mengenyam Pendidikan di Particuliere Algemene Lagere School semakin bertambah. Pada tahun 1947 Pastor C, Ruygrok SJ sebagai pengganti Pastor Kusters SJ, menambah ruang-ruang kelas baru sehingga mampu menampung yang lebih banyak para murid. Kepala sekolah pertama sekolah ini adalah Ibu Soedibio. Pada tahun 1952, ada perubahan yang cukup signifikan pada sekolah ini. Sekolah ini berubah nama menjadi Sekolah Rakyat Strada dibawah naungan Perkumpulan (Yayasan) Strada yang mengelola beberapa sekolah katolik lainnya di Jakarta. Pastor J.E. Jansen SJ membangun gedung baru yang memiliki 6 ruangan belajar.

    Pada tahun 1959 beberapa tokoh umat paroki St. Antonius Padua Bidara Cina berinisiatif mendirikan SMP siang yang oleh pastor paroki diberi nama SMP Bhakti. Karena belum memiliki Gedung sendiri, untuk sementara sekolah ini menumpang di Gedung SMP St. Vincentius. Pada tahun 1962, SMP Bhakti berubah nama menjadi SMP Strada Bakti dibawah pengelolaan Perkumpulan Strada, dan masih menumpang di Gedung SMP St. Vincentius sampai tahun 1974.

3.     Periode Yayasan St. Antonius

    Dalam perjalanan waktu, beban Perkumpulan Strada dalam mengelola sekolah-sekolah Katolik di Jakarta semakin berat. Selain ini, Reksa Pastoral paroki St. Antonius Bidara Cina mengalami peralihan dari Serikat Yesus (SJ) ke Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ), yang ditandai dengan pergantian Pastor Paroki; Pastor Siswopranoto SJ diganti Pastor G. Elling SCJ. Demi pengelolaan sekolah yang lebih baik, Pastor G. Elling SCJ dan beberapa Tokoh umat Paroki St. Antonius Bidara Cina sepakat untuk mendirikan sebuah Yayasan mandiri untuk mengelola sekolah-sekolah di lingkungan Paroki St. Antonius Bidara Cina.

    Pada tahun 1972 didirikanlah Yayasan Santo Antonius Bidara Cina berdasarkan Akta Imas Fatimah SH tanggal 8 Juni 1972 No. 77. Yayasan ini secara resmi mengelola 2 unit SD dan 1 unit SMP; SD St. Antonius I pagi, SD St. Antonius II siang dan SMP St. Antonius I siang. Ketiganya terletak di belakang gereja St. Antonius Bidara Cina Jl. Otto Iskandardinata 76 A, Jakarta Timur. Sejak saat itu, perkembangan sekolah makin pesat berkat perjuangan Pastor G. Elling SCJ dan dukungan umat. Dukungan ini tampak dengan Pembangunan gedung bertingkat baru bagi SD dengan 8 ruangan kelas, 1 ruang Guru, ruang Kepala Sekolah, WC, kamar mandi, dan Gudang pada tahun 1973. Dengan selesainya gedung baru itu, didirikan SMP St. Antonius II pagi dengan Kepala Sekolah Bapak N. Hendra Setiawan.

    Tahun 1974 selesai, dibangun pula gedung baru untuk SMP dengan 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, dan kantor Tata Usaha. Sejak tahun 1974 itu SMP St. Antonius I siang meninggalkan gedung SMP St. Vincentius dan menempati gedung baru tersebut, sedangkan pagi dipergunakan SMP St. Antonius II. Dalam perkembangannya, Yayasan Santo Antonius, Pastor HJ. Sondermeijer SCJ dan umat Paroki St Antonius merasa perlu mendirikan SMA, untuk menampung para lulusan SMP dan mendirikan Lembaga pelatihan ketrampilan bagi mereka belum mempunyai keterampilan kerja untuk kursus keterampilan seperti komputer. Untuk mewujudkannya, yayasan membeli sebidang tanah seluas 4.335 m² di tepi Jalan Mayjend D.I Panjaitan Kav. 46, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, yang memperoleh sertifikat Hak Guna Bangunan No. 101, situasi No. 2493 tahun 1985, dan Izin Mendirikan Bangunan No. 03679/IMB/1986 tanggal 29 Mei 1986.    

    Berkat keterlibatan berbagai pihak dan umat paroki St. Antonius Bidara Cina dalam pengumpulan dana, maka setelah berjuang sekitar 10 tahun gedung berlantai empat di Jl. D.I Panjaitan dapat dibangun, sehingga SMA St. Antonius dapat terwujud pada tahun pelajaran 1987 / 1988. Izin Penggunaan Bangunan untuk Sekolah Yayasan Santo Antonius No. 1396/IPB/1987 tanggal 20 Juli 1987. Yayasan Santo Antonius Bida racina mendapat persetujuan menyelenggarakan SMA St. Antonius sejak tahun pelajaran 1987 / 1988 berdasarkan Keputusan Mendikbud No. Kep, 54/101.G4/I/88. Kepala SMA St. Antonius pertama adalah Bapak Drs. F. Soetrisno mantan Kepala Kanwil Depdikbud Provinsi Irian Jaya. Selain untuk SMA, gedung baru ini juga digunakan SMP St. Antonius II kursus Pendidikan Komputer St. Antonius.

    Yayasan Santo Antonius juga memiliki Seksi Kesehatan yang menyelenggarakan Poliklinik St. Antonius dan dipimpin oleh dr. Tony Setiabudhi, yang kemudian diganti oleh dr. Rudy Andreas. Pada waktu itu, ada dinamika yang terjadi. SMP St. Antonius I ditutup pada akhir tahun pelajaran 1990 / 1991, SD St. Antonius II ditutup pada akhir tahun pelajaran 1990/1991 karena beberapa alasan dan pertimbangan. Pendidikan Komputer Santo Antonius (PKSA) juga ikut ditutup tahun 1994 karena peminat makin berkurang.

    Kualitas SD, SMP, SMA, St. Antonius pada umumnya membanggakan. SD St. Antonius I mendapat akreditasi dengan status sekolah “disamakan” sejak awal tahun pelajaran 2000/2001. Begitu pula dengan SMP St. Antonius II mendapat status “disamakan” sejak awal tahun pelajaran 1995/1996, sedangkan status disamakan dimiliki SMA St. Antonius mendapat status “disamakan” sejak awal tahun pelajaran 1996/1997. Status ini nerlaku untuk jangka waktu lima tahun.

4.     Periode Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon

    Pada tahun 2002, terjadi perubahan besar yaitu proses pengalihan kepemilikan Yayasan Santo Antonius Bidara Cina dari Awam ke Kongregasi Imam – imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Sesuai surat Propinsialat SCJ tanggal 17 Juni 2002 No. 226/SCJ/VI/2002; pimpinan kongregasi Imam–imam Hati Kudus Yesus (SCJ) menerima pengalihan kepemilikan dan pengelolaan Yayasan Santo Antonius yang meliputi SD; SMP; SMA, sedangkan pengelolaan poliklinik St. Antonius St. Antonius diserahkan kembali kepada Paroki St. Antonius Bidara Cina. Untuk kelancaran proses pengalihan tersebut Pengurus selalu bisa bekerja sama SCJ yang diwakili Pastor Petrus Mujiono SCJ, Rektor Komunitas SCJ Jakarta.

    Setelah melalui proses yang panjang, berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU – 50.AH.01.05 Tahun 2014, Yayasan St. Antonius secara resmi berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD) yang mengelola SD Antonius 1 di Kelurahan Bidara cina, SMP Antonius dan SMA Antonius di keluarahan Rawa Bunga. 

    Dalam perjalanan waktu, ada usaha restrukturisasi lembaga-lembaga pendidikan umum milik Kongregasi SCJ agar lebih sehat, kuat dan efisien. Maka, mulailah proses peleburan dua lembaga pendidikan milik SCJ yaitu Yayasan Pendidikan Yos Sudarso Metro (YPYSM) di Kota Metro, Lampung dengan Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD). YPYSM sebelumnya mengelola dua sekolah yaitu SMP Yos Sudarso dan SMA Yos Sudarso Metro. Maka, pada tgl 30 Mei 2015 ada penandatanganan Surat Perjanjian Penyerahan Pengelolaan SMP-SMA Yos Sudarso Metro Lampung di hadapan Notaris Hani Rusnawati, SH. Maka sejak saat itu, Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon mengelola 5 Unit Sekolah dengan sistem manajerialnya dibagi menjadi dua Kantor Operasional Wilayah, Kantor Operasional Wilayah (KOW) Jakarta mengelola SD Antonius 1, SMP Antonius, dan SMA Antonius Jakarta Timur & Kantor Operasional Wilayah (KOW) Lampung mengelola SMP Yos Sudarso dan SMA Yos Sudarso Metro Lampung.